Demonstrasi Di Kantor Desa Dungun Warga Tuntut Kejelasan dan Tindakan Tegas Kasus Perselingkuhan Kadesnya.
Demonstrasi Di Kantor Desa Dungun Warga Tuntut Kejelasan dan Tindakan Tegas Kasus Perselingkuhan Kadesnya.
TONGAS (Optimis.com.id)
Desa Dungun, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, tengah menjadi sorotan setelah kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan Kepala Desa (Kades) berinisial KM mencuat dan ramai diperbincangkan di media sosial. Kasus ini akhirnya memicu demonstrasi oleh warga yang menuntut klarifikasi dan tanggung jawab dari pemerintah desa. Selasa (05/11/2024)
Aksi demonstrasi tersebut berlangsung di sekitar kantor desa dan dihadiri oleh puluhan warga yang kecewa dengan tindakan oknum Kepala Desa tersebut. Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa kasus perselingkuhan ini telah lama berlangsung, namun baru terungkap ke publik melalui media sosial, hingga akhirnya menjadi polemik di masyarakat.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, Sekretaris Desa (Sekdes) Dungun, Rodiq, memberikan pernyataan yang mewakili pihak pemerintah desa. Rodiq menekankan bahwa kasus ini bersifat pribadi dan belum pernah diceritakan secara resmi kepada pihak perangkat desa.
Salah satu bener warga tuntut kades Desa Dungun
“Saya mewakili Kepala Desa ingin menyampaikan bahwa kita sebenarnya tidak tahu menahu mengenai masalah ini. Ini kan persoalan pribadi, masalah privasi Kepala Desa. Beliau pun tidak pernah cerita kepada kita tentang hal ini,” ujar Rodiq.
Rodiq juga menambahkan bahwa meskipun kasus ini bersifat pribadi, pemerintah desa tetap berfokus pada pelayanan masyarakat. “Harapan kita ke depan, Kepala Desa bisa lebih baik lagi dalam memimpin desa. Kita ingin Desa Dungun terus berkembang dan pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Kami berharap masalah seperti ini tidak terulang di masa mendatang,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu warga yang turut berdemonstrasi, Sugiono, memberikan pandangannya. Menurutnya, kasus ini bukan hanya mencoreng nama baik Kepala Desa, tetapi juga merusak hubungan sosial di lingkungan masyarakat. Ia mengaku mendapatkan informasi terkait dugaan perselingkuhan dari banner yang dipasang saat demo dan menyatakan bahwa hal ini telah memicu keresahan di kalangan warga.
“Di banner itu saya baca bahwa ada janji-janji yang diberikan kepada korban. Hal ini yang membuat warga marah. Menurut saya, kalau sudah seperti ini, masyarakat berhak menuntut kejelasan dan tindakan yang tegas dari pihak desa,” ungkap Sugiono, yang dikenal sebagai salah satu tokoh masyarakat di Desa Dungun.
Sugiono juga berharap agar masalah ini segera diselesaikan dan kepala desa yang baru bisa lebih memperhatikan keluhan warga. “Kita sebagai rakyat ingin pemimpin yang bersih, jujur, dan transparan. Kalau ada masalah seperti ini, harus segera ditangani supaya tidak menimbulkan keretakan di masyarakat,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Kepala Desa KM mengenai kasus tersebut. Namun, pihak pemerintah desa memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat akan tetap berjalan normal, meskipun situasi sedang tidak kondusif.
Demonstrasi ini menjadi bukti bahwa masyarakat Desa Dungun menginginkan perubahan dan kejelasan dari pihak yang berwenang, terutama dalam hal integritas kepemimpinan di desa mereka.(nn)