Kabupaten Tulungagung Krisis Armada Bus Sekolah

0
Bus Sekolah

TULUNGAGUNG (OPTIMIS) – Pascapandemi Covid-19, penumpang bus sekolah meningkat drastis. Total sembilan armada bus yang saat ini ada dirasa masih kurang untuk mencukupi seluruh permintaan. Bahkan pada beberapa trayek, ada siswa yang tidak bisa terangkut.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung Johanes Bagus Kuncoro, melalui kepala bidang angkutan dan sarana Jarmani merinci, saat ini ada sembilan bus sekolah di Tulungagung yang beroperasi.

Memiliki beberapa trayek yang tersebar di beberapa kecamatan di Tulungagung untuk mengantarkan siswa sekolah.

Setelah  pandemi Covid-19 mulai melandai, jumlah penumpangnya memang terus bertambah.

Bagi trayek-trayek tertentu, menurut dia, perlu dilakukan penambahan armada bus sekolah.

Contohnya, trayek pada Kecamatan Gondang selama ini hanya dilewati oleh satu bus sekolah dan tidak dapat menampung semua siswa yang ada.

Bus Sekolah

Setidaknya harus ada dua bus berukuran besar agar bisa menampung semuanya. Kasus pada trayek Kecamatan Gondang tersebut serupa dengan trayek bus sekolah Kecamatan Kalidawir yang juga tidak bisa menampung semua siswa.

“Kalau dihitung sekarang 11 bus sekolah, kalau ditambah dua atau ditambah lagi sampai 15 bus akan bisa lebih maksimal. Di sisi lain, salah satu program bupati yakni pendidikan murah bisa berjalan. Salah satu indikatornya dengan ramainya bus sekolah yang dimiliki,” katanya.

Lalu untuk trayek bus sekolah lainnya, saat ini kondisinya sudah maksimal dan sesuai treknya. Pada saat pandemi Covid-19 lalu penumpang bus sekolah memang sangat minim karena tidak adanya kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah-sekolah.

Namun sebelum pagebluk datang, bus memang sudah diminati oleh masyarakat dengan kondisi yang juga penuh.

Dia melanjutkan, keberadaan bus sekolah sangat relevan bagi siswa yang belum memiliki surat izin mengemudi (SIM).

Hal tersebut karena maraknya operasi-operasi lalu lintas yang dilakukan, pun dengan pihak sekolah yang juga sepakat dengan penertiban bagi siswa yang tidak memiliki SIM agar tidak membawa kendaraan sendiri.

“Ke depan semoga kita bisa menambah armada sehingga anak-anak di bawah umur yang belum memiliki SIM tidak lagi menggunakan sepeda motor dan memilih untuk menggunakan bus sekolah. Sehingga tidak terazia karena belum memenuhi syarat untuk berkendara,” katanya.

Beruntung di tengah-tengah kekurangan armada bus sekolah itu, ada mobil penumpang umum (MPU) yang juga bisa dimanfaatkan oleh siswa sekolah. MPU sifatnya adalah disewa oleh Dishub Tulungagung untuk menjadi angkutan sekolah. Setidaknya ada 31 MPU yang menyebar di Tulungagung untuk mengantarkan siswa sekolah.

“Kita berdayakan karena keberadaan MPU di Tulungagung juga hampir mati. Total 31 MPU itu kalau perhitungan saya sudah cukup, tapi memang permintaan masyarakat juga banyak tapi menyebar,” katanya.

Reporter : Budi Santoso

 

 

 

 

Kabupaten Tulungagung Kekurangan Bus Sekolah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *