KPU Kabupaten Kediri, Gelar Debat Publik Pamungkas
KEDIRI (OPTIMIS) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri kembali menggelar debat publik pamungkas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG). Untuk mewujudkan Asta Cita Presiden RI, KPU Kabupaten Kediri menghadirkan pertanyaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Debat Pamungkas Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri, pada hari Kamis malam, 14/11/2024.
Kedua pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kediri nomor urut 1 Deny Widyanarko – Mudawamah dan nomor urut 2 Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Mariya Ulfa kembali ke gelanggang untuk adu ide dan gagasan.
Dua kandidat paslon bupati-wakil bupati itu kembali bertarung ide dalam kegiatan debat pamungkas yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri. Mereka membeberkan bagaimana visi-misinya dalam memajukan Kabupaten Kediri untuk lima tahun ke depan.
Hanindhito dan Dewi dari paslon nomor urut 2 menggarisbawahi pentingnya program yang inovatif dan berkesinambungan untuk menyelaraskan pembangunan daerah dengan kebijakan nasional.
“Program yang belum optimal perlu kita evaluasi dan perbaiki agar Kediri bisa maju bersama seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Pada sesi pertama, Deny Widyanarko dari paslon nomor urut 1 menekankan pentingnya persatuan dan sinergi dalam pembangunan Kabupaten Kediri.
Ia mengucapkan terima kasih kepada paslon nomor urut 2 dan para pendukungnya atas kedewasaan dalam menjaga demokrasi yang kondusif.
“Kita adalah satu keluarga di Kediri, bersatu untuk kemajuan Kabupaten Kediri,” ucap Deny.
Di sisi lain, calon bupati nomor urut 2, Hanindhito Himawan Pramana, menyoroti bahwa perbedaan politik tidak semestinya menjadi alasan untuk perpecahan.
“Paslon nomor urut 1 adalah kawan politik, bukan lawan. Lawan kita adalah diri kita sendiri dan amanah yang harus kita jalankan dengan baik,” ucap Dhito.
Debat ini berlangsung dalam enam segmen yang mencakup paparan program kerja dan tanya jawab.
Pada segmen tanya jawab, masing-masing pasangan calon bertukar pertanyaan terkait pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penguatan nilai kebangsaan.
“Program yang belum optimal perlu kita evaluasi dan perbaiki agar Kediri bisa maju bersama seluruh elemen masyarakat,” tutur Hanindhito.
Ketua KPU, Nanang Qosim, menutup acara dengan mengapresiasi kelancaran debat dan kedewasaan demokrasi yang ditunjukkan masyarakat Kediri.
“Setelah kontestasi ini, kita semua kembali menjadi anak bangsa dan warga Kabupaten Kediri yang bersatu untuk membangun daerah,” imbuh Nanang saat menutup acara.
“Debat diakhiri dengan momen penuh haru ketika kedua pasangan calon berjabat tangan dan bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan sebagai simbol persatuan usai masa kampanye, alhamdulilah acara sampai akhir berjalan lancar dan kondusif,” pungkasnya. (Sur)