Pawai Budaya Hari Jadi Ke-665 Kota Probolinggo Sarat Keberagaman Dan Kearifan Lokal

0

Pawai Budaya Hari Jadi Ke-665 Kota Probolinggo Sarat Keberagaman Dan Kearifan Lokal

PROBOLINGGO(Optimis.com.id)- Diantara puluhan kontingen peserta Pawai Budaya dalam rangka Hari Jadi Ke-665 Kota Probolinggo, yang digelar Sabtu (7/9) pagi di depan Kantor Wali Kota Probolinggo ada dari KPU Kota Probolinggo yang menampilkan tari tradisional sebagai media sosialisasi tahapan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024 kepada masyarakat. Temanya adalah Sukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024 Untuk Mewujudkan Kota Probolinggo Lebih Bermartabat. Seperti yang disampaikan oleh Nurul Huda dari PPK Kecamatan Kademangan mewakili peserta pawai.

“Nanti di sosialisasi kita ada tarian flashmob, tari tradisional yang dikolaborasikan musik tradisional Jingle Pilgub Jawa Timur dan Jingle Pilwali Kota Probolinggo. Ada 5 segmen nanti didepan Kelabang Songo, yaitu ada segmen pemilih pemula, segmen pemilih disabilitas, pemilih marginal kemudian pemilih dari keagamaan yang terakhir pemilih dari komunitas,” jelasnya.

Selanjutnya, ada perwakilan dari warga RW 10 Kelurahan Mangunharjo hadir bersama dengan Barongsai Lion Dragon. Mewakili etnis Tionghoa sekaligus pelatih barongsai, Deka mengusung pesan perdamaian dalam keberagaman di pawai budaya kali ini. “Pesannya melestarikan budaya di kota sendiri, soalnya kita perwakilan etnis Tionghoa jadi warga Tionghoa di Kota Probolinggo lumayan banyak, bagian dari keberagaman budaya di Kota Probolinggo,” terang Deka yang telah menekuni kesenian Barongsai selama kurang lebih 18 tahun itu.

Salah satu perwakilan dari perusahaan di Kota Probolinggo, ada Putra Papua Water Park yang memilih tema lingkungan dengan kostum khas papua dalam atraksinya. Semangat yang ingin disampaikan adalah kegigihan dan keberanian masyarakat Papua dalam mengatasi isu sampah dan lingkungan. “Atraksinya adalah kolaborasi dengan tarian Papua dengan Naga dan Legenda Mak Lampir jaman dulu, merupakan hasil kreasi teman-teman sendiri,” terang Erwin Pranata yang mengaku menghabiskan waktu 1 bulan untuk menyiapkan seluruh properti pawai.

Tak kalah meriah, ada Kesenian Dug Dug dari Sanggar Kesenian Gludhuk Keng Tak Ojhen bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Menyuguhkan kesenian tari tradisional dari Batak yang dipadukan dengan musik dug-dug pendalungan Khas Kota Probolinggo. “Yang ditampilkan ini kan dari tema kan memang sudah kolaborasi, jadi kita menampilkan kolaborasi tarian tradisional dari Batak yang digabungkan dengan lagu Jawa Madura pendalungan ini,” jelas Khoirul Akbar yang membawa 30 orang anggota tim untuk menyemarakkan Pawai Budaya Tahun 2024 ini.

Berikutnya, dari Inspektorat Kota Probolinggo hadir menampilkan kesenian Bali yang dibawakan oleh perkumpulan ISKCON Nusantara (The International Society for Krishna Consciousness atau Masyarakat Internasional Kesadaran Krishna). Dikatakan oleh perwakilan dari ISKCON Nusantara Komang Adi, melalui pawai budaya ini dirinya ingin mendorong Kota Probolinggo sebagai Kota Budaya dan Kota Toleransi. “Kami ikut di festival di Kota Probolinggo sudah beberapa kali, mudah-mudahan di Kota Probolinggo ini menjadi salah satu pioneer di Indonesia sebagai kota budaya dan kota yang memupuk toleransi bagi seluruh pemeluk beragama yang berbeda beda, karena kita menganut pemahaman kita semuanya adalah bersaudara,” terang Komang Adi.

Diketahui, Pawai Budaya ini merupakan agenda tahunan Pemerintah Kota Probolinggo. Digelar untuk menunjang promosi pariwisata, sarana aspirasi seni budaya, wahana hiburan, meningkatkan kunjungan wisatawan yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo. (nn/hms)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *