Pembangunan TPT di Desa Tumpakoyot Tingkatkan Akses Ketahanan Pangan Masyarakat

0
IMG_20240904_034505

BLITAR(OPTIMIS) – Pemerintah Desa Tumpakoyot, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, melalui program ketahanan pangan, tengah gencar melaksanakan pembangunan Talud Penahan Tanah (TPT) di wilayahnya. Pembangunan ini merupakan hasil dari aspirasi masyarakat yang telah diajukan dan disepakati dalam Musyawarah Desa (MUSDES) serta mendapat persetujuan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD).Berlokasi di Dusun Tulungsari karena dipandang sangat strategis untuk meningkatkan akses menuju area pertanian. Jalan tersebut diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, terutama para petani, tetapi juga berperan signifikan dalam memperlancar arus lalu lintas dan mendorong peningkatan perekonomian desa.

Eko Jauri, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) di Desa Tumpakoyot, Senin (15/03/2024), mengungkapkan pentingnya pembangunan tersebut dalam menghubungkan area pertanian dengan pusat kegiatan ekonomi desa pembangunan TPT ini dimulai akhir Januari hingga akhir April 2024.

“Pembangunan ini sangat vital sebagai akses penghubung menuju lahan pertanian yang berada di Dusun Tulungsari. Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan arus lalu lintas akan lebih lancar, sehingga memudahkan distribusi hasil pertanian dan mendukung pertumbuhan ekonomi desa,” ujar Eko.

Namun, dalam proses pengerjaannya, pembangunan ini tidak luput dari tantangan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah adanya tanah milik warga yang terkena dampak pelebaran jalan. Meskipun demikian, berkat komunikasi dan musyawarah yang baik antara pemerintah desa dan warga, masalah ini dapat diselesaikan dengan bijak. Warga setempat memahami bahwa pembangunan ini adalah untuk kepentingan bersama, sehingga mereka tidak mempersoalkan tanahnya yang terkena dampak.

“Memang ada sedikit kendala terkait pelebaran jalan, di mana ada beberapa tanah warga yang terkena dampak pembangunan. Akan tetapi, melalui musyawarah dan kesepakatan bersama, warga tidak mempermasalahkan hal ini karena mereka menyadari bahwa pembangunan ini adalah untuk kepentingan umum,” jelas Eko lebih lanjut.

Eko juga mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun. Menurutnya, keberlanjutan dan ketahanan ini sangat bergantung pada kepedulian dan tanggung jawab bersama.

“Dengan adanya pembangunan talud penahan tanah ini, masyarakat sekitar bisa menjaga dan merawat bangunan tersebut dengan baik. Jika jalan ini awet dan terpelihara, maka masyarakat, terutama yang berada di sekitar lahan pertanian, akan dapat terus menikmati manfaatnya dalam jangka panjang,” tutup Eko.

Keberadaan talud penahan tanah di Desa Tumpakoyot ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengoptimalkan program ketahanan pangan melalui perbaikan infrastruktur. Dengan infrastruktur yang memadai, akses ke lahan pertanian akan semakin mudah, distribusi hasil pertanian lebih efisien, dan perekonomian desa pun diharapkan akan semakin berkembang.

Pemerintah Desa Tumpakoyot berkomitmen untuk terus melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pembangunan, dari perencanaan hingga pelaksanaan, guna memastikan bahwa setiap proyek yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan warga. Program pembangunan ini merupakan salah satu wujud nyata dari semangat gotong royong dan kerja sama antara pemerintah desa dan masyarakat demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Reporter : Mkls

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *