Dampak Wabah PMK, Para Pedagang Desak Sekda Tulungagung Tutup Operasional Pasar Hewan Terpadu 14 Hari

0
pmk

Sekda Tulungagung, Tri Hariadi saat Diwawancarai Mengenai Penutupan PHT

TULUNGAGUNG (OPTIMIS) – Maraknya wabah PMK lagi, Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung di Kecamatan Sumbergempol rencananya ditutup.

Penutupan PHT Tulungagung ini lantaran mulai merebaknya kembali kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Tulungagung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi mengatakan, pada Minggu (5/1/2025) mendapat desakan dari sejumlah pedagang sapi di PHT. Dimana para pedagang di PHT meminta agar operasional pasar hewan di Tulungagung dilakukan penutupan sementara waktu.

Hal ini tidak lain dikarenakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Tulungagung yang kembali muncul, dimana sekitar 79 ternak sapi di Tulungagung kembali terpapar PMK.

Rinciannya, sebanyak 47 sapi mengalami sakit, kemudian sebanyak 30an sapi sudah dinyatakan sembuh usai dirawat, serta terdapat dua ekor sapi yang mati.

“Atas desakan para pedagang yang sudah sadar atas kondisi yang terjadi dan ingin mengantisipasi semakin merebaknya kasus PMK di Tulungagung,” kata Tri Hariadi, Selasa (7/1/2024).

Sebagai tindak lanjut, ungkap Tri, pihaknya memutuskan untuk melakukan penutupan secara sementara terhadap PHT selama kurang lebih dua pekan atau 14 hari.

Hal ini dilakukan untuk untuk memberi ruang bagi peternak dan pedagang untuk introspeksi, sekaligus mencegah agar penularan penyakit tersebut pada ternak sapi tidak meluas.

Dengan begitu, para peternak diharapkan dapat lebih fokus untuk menangani penyembuhan terhadap hewan ternaknya yang tengah sakit akibat merebaknya PMK. Selama 14 hari penutupan itu, Pemkab Tulungagung juga akan melakukan evaluasi atas kondisi maupun situasi yang terjadi akibat kasus tersebut.

“Jika selama evaluasi diketahui kondisinya semakin memburuk, nantinya kami akan mempertimbangkan penutupan PHT yang akan diperpanjang,” ungkapnya.

Disinggung soal penyebabnya, Tri menyebut, sesuai laporan yang diterimanya, sebenarnya para peternak di Tulungagung sudah menjaga higienitas kandang ternak masing-masing. Namun diduga faktor cuaca yang menyebabkan kembali munculnya PMK dan menyerang ternak sapi di Tulungagung.

Selain itu, lalu lintas ternak dimungkinkan menjadi penyebab penyebaran wabah, terutama ternak sapi yang didatangkan dari daerah luar yang memang angka kasusnya tinggi.

Namun demikian, pihaknya mewaspadai transaksi jual-beli ternak yang dilakukan diluar PHT, dimana hal ini tentunya tidak terkendali.

“Kami mewaspadai transaksi jual-beli ternak yang dilanjukan diluar PHT, karena hal inilah yang kemungkinan juga mempengaruhi kembali munculnya PMK di Tulungagung,” pungkasnya.

Reporter : Budi Santoso

 

                                                                                       

 

 

Pedagang Hewan Tulungagung Desak Pemkab untuk Tutup Pasar Hewan Terpadu Sementara Karena PMK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *