PMK Berakhir? Pemkab Tulungagung Segera Buka Kembali Pasar Hewan Terpadu

0
PMK

Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Tulungagung, drh. Tutus Sumaryani

TULUNGAGUNG (OPTIMIS) – Setelah sebelumnya sempat ditutup akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), Pemkab Tulungagung berencana untuk segera membuka kembali Pasar Hewan Terpadu (PHT).

Keputusan ini diambil karena jumlah kasus PMK di Tulungagung diklaim sudah sangat minim dan cenderung mengalami penurunan yang signifikan.

Namun, meskipun rencana pembukaan kembali PHT telah disiapkan, pelaksanaannya masih harus menunggu instruksi resmi atau surat keputusan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung. Hal ini diperlukan sebagai langkah administrasi sebelum pasar hewan kembali beroperasi secara normal.




Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Tulungagung, drh. Tutus Sumaryani, menegaskan bahwa penutupan PHT dipastikan tidak akan diperpanjang lebih lama lagi.

Dengan kata lain, penutupan terakhir Pasar Hewan Terpadu Tulungagung akibat dampak penyebaran PMK telah dilakukan pada Minggu (9/2/2025) kemarin dan tidak akan diperpanjang lebih lanjut.

Karena jumlah kasus PMK di Tulungagung saat ini terbilang rendah dan trennya terus menurun, Pemkab Tulungagung memutuskan untuk kembali mengoperasikan pasar hewan tersebut guna mendukung aktivitas perdagangan hewan ternak di wilayahnya.

Namun demikian, meskipun keputusan untuk membuka kembali PHT sudah dibuat, pelaksanaan teknisnya masih bergantung pada diterbitkannya surat resmi dari Sekda Tulungagung sebagai dasar hukum operasional pasar hewan.

“Kemungkinan pada Jumat (14/2/2025) mendatang, PHT Tulungagung akan mulai dibuka lagi, tetapi masih harus menunggu surat resmi dari Sekda Tulungagung,” kata drh. Tutus Sumaryani dalam keterangannya pada Selasa (11/2/2025).

Lebih lanjut, Tutus menjelaskan bahwa selain minimnya temuan kasus PMK, ada alasan lain yang mendasari keputusan untuk membuka kembali PHT. Salah satunya adalah karena sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Pada momen tersebut, permintaan hewan ternak biasanya meningkat tajam karena banyak pedagang di PHT Tulungagung yang berhasil menjual ternaknya. Kebutuhan daging yang melonjak di masyarakat menjadi faktor utama dalam pertimbangan pembukaan kembali pasar hewan ini.

Terkait dengan jumlah kasus PMK yang terjadi di wilayah Tulungagung, hingga saat ini tercatat ada total 136 kasus. Dari jumlah tersebut, sebagian besar hewan ternak yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang tepat, sehingga kondisinya membaik dan banyak yang sudah sembuh dari infeksi PMK.

Meski demikian, masih ada beberapa kasus yang berakhir dengan tindakan pemotongan paksa terhadap ternak yang tidak dapat diselamatkan.

Berdasarkan data yang ada, tercatat hanya 10 ekor sapi yang harus dipotong paksa akibat kondisi kesehatannya yang memburuk, serta tiga ekor sapi lainnya yang dinyatakan mati setelah terpapar PMK. Sementara itu, sebagian besar ternak yang terkena PMK berhasil pulih dengan baik.

“Kasusnya sangat minim, akhir Januari kemarin kasusnya hanya ada 123 kasus. Selang dua minggu lebih, kasusnya hanya bertambah 13 saja,” ungkap Tutus.

Mengenai vaksinasi untuk PMK, drh. Tutus juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memastikan akan mendapatkan suplai vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Peternakan.

Vaksin ini nantinya akan diperuntukkan bagi populasi ternak di Tulungagung sebagai langkah pencegahan agar wabah PMK tidak kembali menyebar secara luas.

Meskipun demikian, jumlah pasti dosis vaksin yang akan diterima oleh Pemkab Tulungagung masih belum bisa dipastikan, karena pihaknya masih harus menunggu kedatangan vaksin dari pemerintah pusat dan provinsi.

Sesuai dengan rencana yang telah disusun, vaksin tambahan ini akan didistribusikan secara bertahap agar pelaksanaan vaksinasi bisa berlangsung secara berkelanjutan.

Dengan metode ini, jatah alokasi vaksin yang diberikan oleh Pemprov Jawa Timur dan Kementerian Peternakan tidak akan dikirim sekaligus, melainkan secara berkala untuk memastikan distribusi vaksin merata dan efektif.

Namun, berdasarkan perkiraan yang ada, vaksin tambahan untuk PMK di Tulungagung diprediksi akan diterima dalam bulan ini.

Dengan adanya tambahan vaksin ini, diharapkan seluruh ternak yang berada di Kabupaten Tulungagung bisa mendapatkan perlindungan lebih baik terhadap PMK dan risiko penyebaran penyakit ini dapat diminimalisir.

“Hari ini masih mau rapat, setelah rapat itu baru tahu totalnya berapa yang didapat. Jadi metode dropping seperti itu dilakukan agar Tulungagung bisa rutin mendapat vaksin,” pungkasnya.

Dengan adanya rencana pembukaan kembali Pasar Hewan Terpadu dan distribusi vaksin yang lebih merata, diharapkan sektor peternakan di Tulungagung dapat kembali berjalan dengan normal.

Langkah ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap daging selama Ramadan dan Idul Fitri dapat terpenuhi dengan baik, tanpa terkendala masalah wabah PMK yang sebelumnya sempat mengganggu aktivitas perdagangan ternak.

Reporter : Budi Santoso

 

 

 

 

Wabah PMK, Pemkab Tulungagung Segera Buka Kembali Pasar Hewan Terpadu  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *