Selimut Hati Program Unggulan PKK Kota Kediri
KOTA KEDIRI, OPTIMIS – Pemkot Kediri melalui Tim Penggerak PKK Kota Kediri menggelar kegiatan Jumpa Pers dengan materi program Sekolah bagi Perempuan Bekal Tantangan Hidup di Masa Depan Nanti (Selimut Hati), di Warunk Upnormal, Jl Panglima Polin No.24 Kota Kediri, Selasa 22 Nopember 2022, Siang.
Kegiatan tersebut dihadiri :Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana, yang biasa disapa Bunga Fey, Ketua penyelenggara Selimut Hati Batch 3 Novita Bagus Alit, Kabag Prokompim Sekretariat Daerah Kota Kediri Herwin Zakiyah, Rekan rekan Insan Media, ASN, dll.
Selimut Hati di Kota Kediri ada sejak tahun 2020. Penyelenggaraannya pada tahun 2020 dan 2021 secara daring. saat daring, peserta melibatkan 500-an remaja putri perwakilan dari 46 kelurahan di Kota Kediri dengan didampingi kader PKK dari kelurahan masing-masing. Acara ini diinisiasi oleh Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten dibidangnya. Yakni, dr. Hartatiek Nila, Sp.OG, Irma Gustiana, Kalis Mardiasih, dan Mira Annisa. Pada tanggal 23 -24 Nopember 2022, ini dilaksanakan secara luring di Graha IIK Kediri.
Bunda Fey mengatakan Selimut Hati memberikan wawasan dan menjadikan perempuan khususnya perempuan Kota Kediri menjadi berdaya. Sasaran dari Selimut Hati adalah para remaja putri, perwakilan dari kelurahan masing-masing. Agar mereka memiliki bekal ketika dewasa dan berkeluarga. Bekal untuk memahami hak-hak perempuan atas tubuh, kesehatan reproduksi dan psikologi, kemandirian ekonomi. Alhamdulillah tahun ini PKK Kota Kediri bisa menyelenggarakan selimut hari batch 3 secara offline. Selimut Hati merupakan program unggulan PKK Kota Kediri yang memberikan wawasan pencegahan pernikahan dini.
Lebih lanjut Bunda Fey menegaskan Selimut Hati ini sangat penting untuk dilakukan apalagi mengingat kondisi sosial yang dinamis dan gempuran pergaulan remaja. Selimut Hati sendiri bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi remaja putri tentang hak-hak perempuan dan anak, kesehatan reproduksi, pengelolaan emosional dan psikososial, serta keterampilan dalam berwirausaha. Selimut Hati mengundang narasumber dari berbagai bidang yang memberi materi seputar hak-hak perempuan (kesetaraan gender), kesehatan reproduksi, psikologi, dan mengundang praktisi pengusaha perempuan. Narasumber ahli memberikan materi yang memberikan wawasan pada peserta. Sedangkan narasumber praktisi, harapannya bisa memberi inspirasi untuk berwirausaha.
“Selimut Hati banyak dinanti remaja putri kota Kediri, karena topiknya relate dengan kehidupan. Belum tentu hal-hal yang kita berikan di Selimut Hati mereka dapatkan di lingkungan sekolah atau pun keluarga. Saya rasa Selimut Hati ini sangat penting untuk remaja putri kita” pungkasnya.
Pada pelaksanaan Selimut Hati hari pertama, bertindak sebagai moderator adalah Titik Kartitiani jurnalis. Menghadirkan Kalis Mardiasih penulis dan aktivis kesetaraan gender yang akan menyampaikan tema Membangun Kesadaran akan Hak-Hak Perempuan sehingga Menjadi Perempuan Berdaya dalam Mewujudkan Kesetaraan gender pada Berbagai aspek Kehidupan. Hadirnya Kalis diharapkan bisa memberi inspirasi pada remaja putri Kota Kediri. Narasumber kedua dengan tema Kesadaran untuk berwirausaha dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi pada remaja putri di era milenial yang akan disampaikan oleh Mira Annisa, founder CRSL store serta Maes Ruang.
Di hari kedua moderator Andreanti Dewi (Founder dan Ketua Komunitas Peduli ASI Kediri) menghadirkan pembicara dr. Hartatiek Nila, Sp.OG dengan tema Urgensi Peningkatan Pemahaman Kesehatan reproduksi bagi Remaja Putri. Dalam Selimut Hati ini, dr. Hartatiek Nila, Sp.OG menyampaikan bagaimana remaja putri memiliki kesadaran bahwa apa yang dilakukan, didapat, dan disadari saat remaja akan berpengaruh pada masa depan mereka. Ilmu dan pengetahuan yang didapat saat ini akan berpengaruh di fase-fase kehidupan mereka. Termasuk mengenai pencegahan penyakit reproduksi wanita. Narasumber kedua yaitu Irma Gustiana (psikolog) dengan tema Mengelola Psikososial dan Emosional sehingga Menjadi Remaja Tangguh, Tidak Mudah Depresi dalam Menghadapi Problematika Kehidupan.
Reporter : Edy Siswanto