Tari Kolosal Jaran Bodhag Meriahkan Pembukaan Semarak Hari Jadi ke-665 Kota Probolinggo

0

Tari Kolosal Jaran Bodhag Meriahkan Pembukaan Semarak Hari Jadi ke-665 Kota Probolinggo

MAYANGAN(Optimis.com.id) – Tampilan seni dan gemerlap lampu warna-warni ramaikan pembukaan rangkaian Semarak Hari Jadi Ke-665 Kota Probolinggo. Agenda rutin tahunan yang dihelat pemkot di Alun-alun kota itu resmi dibuka oleh Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis, Jumat (30/8) malam. Tak hanya hiburan, warga juga dimanjakan dengan beragam sajian kuliner, wahana permainan anak serta pameran stan UMKM binaan pemerintah kota.

Dalam sambutannya, Penjabat wali kota yang dilantik bulan Januari itu mengatakan bahwa agenda semarak Hari Jadi Kota Probolinggo ini adalah sarana pengingat hari bersejarah kota sekaligus upaya melestarikan kesenian lokal daerah. “Selain bertujuan untuk memperingati hari jadi kota, pelaksanaan kegiatan ini juga mempunyai maksud untuk terus melestarikan kesenian lokal Kota Probolinggo dengan berbagai tampilan yang ada di panggung maupun pada saat pawai budaya,” terang Penjabat Wali Kota Nurkholis it

Selanjutnya, Nurkholis berharap dengan dilaksanakannya berbagai kegiatan di Hari Jadi Kota Probolinggo ini bisa menjadi hiburan dan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi hiburan bagi masyarakat Kota Probolinggo, mudah-mudahan ini bisa menjadi cara untuk meningkatkan perekonomian Kota Probolinggo”, harap Nurkholis.

Yang menarik malam itu adalah tampilan Tari Kolosal Jaran Bodhag yang dibawakan oleh anggota K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) Kecamatan Wonoasih. Kesenian asal Kota Probolinggo yang telah mendapat pengakuan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia itu memukau setiap penonton yang melihatnya. Empat puluh orang penari dengan gemulai berlenggak lenggok dalam busana cerah kaya warna. Lengkap dengan kaca mata hitam serta kerincing lonceng khas tari Jaran Bodhag. Sesekali penari juga memperagakan gerakan menunggangi kuda mainan dengan iringan alat musik kenong, gong, kendang dan sronen.

Salah seorang penari, Ike menuturkan bahwa tari Jaran Bodhag sengaja dipilih oleh tim K3S karena ingin menunjukkan semangat dalam melestarikan kebudayaan Kota Probolinggo. “Karena Jaran Bodhag ini termasuk khas dari Kota Probolinggo, jadi ingin melestarikan budaya Kota Probolinggo,” terang Ike yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar itu.

Pada kesempatan itu, turut disuguhkan penampilan Tari Saman dari para pelajar SMP Negeri 3, pertunjukan keterampilan permainan alat musik drum oleh drummer cilik Friz Ade Kristian, serta hiburan dari grup musik Pizza Dedi bersama Chiko.

Adapun Tema Hari Jadi Ke-665 tahun ini adalah Dengan Sinergi dan Kolaborasi Wujudkan Kota Probolinggo Maju dan Sejahtera. Hingga 10 hari kedepan yakni tanggal 8/9 mendatang, panggung Hari Jadi Kota Probolinggo akan diisi dengan agenda kesenian tradisional dan modern dari masyarakat, hiburan musik dari bintang tamu, atraksi pelajar, hingga peragaan busana. Melengkapi rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Probolinggo juga digelar kontes burung berkicau, aksi bergizi serentak, apel tasyakuran hari jadi, pameran batu akik dan batu nusantara, pawai budaya, lomba lampu hias serta jalan sehat.

Turut hadir serta di acara pembukaan diantaranya Wali Kota Probolinggo Periode 2019-2024 Habib Hadi Zainal Abidin, Ketua DPRD Sementara Kota Probolinggo Fernanda Zulkarnain, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arm. Heri Budiasto, perwakilan anggota forkopimda, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, staf ahli wali kota, asisten dan kepala perangkat daerah hingga camat (nn)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *