Berbagi Cinta Bersama Anak Yatim, Mengambil Teladan Rasulullah

0

Berbagi Cinta Bersama Anak Yatim, Mengambil Teladan Rasulullah

Reporter : Nana.

PROBOLINGGO(OPTIMIS) –
Kamis Sore (27/7) Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo kedatangan 200 anak beserta para orang tua mereka. Tak serta merta datang, mereka merupakan tamu spesial di acara Santunan Anak Yatim – Meneladani dan Meningkatkan Cinta Kepada Rasulullah SWT – dengan Berbagi Cinta Kepada Anak Yatim.

Ya, 200 anak yatim hadir pada sore hari itu sengaja diundang dalam peringatan 10 Muharram. Di mana pada tanggal tersebut dalam kalender hijriah disebut juga dengan hari Asyura’. Hari yang diyakini sebagai hari Anak Yatim. Pokja 1 TP PKK Kota Probolinggo pun tak ketinggalan mengambil momen tersebut untuk berbagi kepada anak yatim se-Kota Probolinggo yang dikumpulkan dari tiap-tiap kecamatan.

“Ini giat rutin setiap 10 Muharram, tujuannya memang untuk berbagi dan menyenangkan saudara-saudara kita yang tidak mempunyai bapak atau ibu di bulan Muharram. Ke depannya kita juga berharap sasaran bisa lebih dari ini, aamiin,” jelas Jeti Teguh Ketua Pokja 1 TP PKK Kota Probolinggo.

Selain mendapatkan uang tunai sebesar Rp 200 ribu, Jeti menambahkan masing-masing anak istimewa tersebut juga mendapatkan bingkisan berupa paket makanan ringan, paket peralatan mandi, dan kue beserta nasi. “Alhamdulillah, kita bekerjasama dengan Baznas Kota Probolinggo untuk bantuan uang tunainya. Sedangkan paket makanan dan peralatan mandi kita menggalang dana dari ibu-ibu yang mempunyai kelebihan rejeki dari TP PKK sendiri dan Dharma Wanita Persatuan,” imbuh istri Sekretaris DPRD Kota Probolinggo Teguh Bagus ini.

Aminah Hadi Zainal Abidin yang turut hadir di tengah giat tersebut pun tampak semringah menemani dan membagikan bingkisan kepada anak-anak tersebut.

“Alhamdulillah, rasa syukur saya, kita bisa melakukan kegiatan di bulan haram ini, bulan mulia untuk kita bisa berbagi kasih untuk anak-anak luar biasa ini,” syukurnya.

Tujuan acara ini, seperti yang disampaikan oleh istri Wali Kota Probolinggo itu yaitu doa bersama untuk Kota Probolinggo, dijauhkan dari segala bencana. “Karena seperti yang diketahui doa anak yatim insyaallah diijabah oleh Allah SWT,l. Anak istimewa karena mendapat perhatian khusus dari Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW,” lanjutnya.

“Selain itu acara tersebut juga merupakan wujud kepedulian. Kita yang diberi rezeki lebih oleh Allah bagaimana rezeki itu semakin berkah, kita bisa menyisihkan sedikit rezeki itu untuk anak yatim. Semoga dengan momentum ini kita bisa meneladani sifat Rasul dalam mencintai anak yatim dan menumbuhkan semangat sedekah berbagi ke sesama. Semoga menjadi catatan barokah untuk kita semua,” harapnya.

Semakin menambah kebahagian anak-anak tersebut, panitia mengundang pendongeng Kak Arie yang membuat anak-anak terhibur. Bahkan tertawa mendengar dongeng tersebut. Tak lupa, panitia pun menyiapkan banyak doorprize untuk mereka yang bisa menjawab pertanyaan.

Tidak hanya banjir doorprize, 200 anak yatim tersebut juga dimanjakan dengan sajian es krim yang menjadi kegemaran banyak anak-anak. Dalam momen spesial ini juga tampak pada acara tersebut, putri ketiga dan terakhir, Wali Kota Probolinggo, Aira dan Aqila juga turut membagikan permen kepada peserta undangan. (HMS)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *