Bupati Maryoto Hadiri RAKOR bersama Forkopimda dan Tokoh Perguruan Pencak Silat Kabupaten Tulungagung

0
Pencak Silat

TULUNGAGUNG (OPTIMIS) – Dalam agenda Rapat Koordinasi (RAKOR) yang membahas kejadian baru-baru ini yang menyangkut beberapa nama perguruan pencak silat di Jawa Timur khususnya di Tulungagung, Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM., dan Wabup Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo SE, menghadiri rapat tersebut bersama Forkopimda, tokoh Masyarakat, Tokoh agama dan Tokoh Perguruan Pencak Silat bertenpat di Pendopo Kongas Arum kusumaning Bongso Tulunagung Hari Kamis, (12/01/2023).

Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto S.I.K, M.H yang dihadiri Dandim 0807 Tulungagung, Kepala Kejaksaan Negeri Tulungagung, Ketua DPRD Tulungagung, Kepala Pengadilan Negeri Tulungagung, Kepala OPD Lingkup Pemkab Tulungagung, Camat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, serta Tokoh Perguruan Pencak Silat.

Menurut Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto S.I.K, M.H RAKOR ini dilaksanakan untuk menyikapi dinamika yang berkembang di masyarakat pada awal Januari tahun 2023  khususnya di wilayah Jawa Timur.

“Banyaknya kejadian-kejadian yang mengganggu Kamtibmas, terutama yang melibatkan oknum – oknum perguruan pencak silat harus segera diselesaikan dan ditemukan jalan keluarnya demi menciptakan suasana aman kondusif yang Ayem Tentrem, Mulyo Lan Tinoto di wilayah Kabupaten Tulungagung,” ujar Kapolres.

Dalam sambutannya Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo MM., juga mengatakan a nama Pemkab Tulungagung, menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang hadir pada kegiatan hari ini.

“Sebagaimana kita ketahui bersama suasana kondusif merupakan suatu keadaan yang diwarnai dengan situasi dan kondisi yang tertib, tentram dan aman dalam arti merupakan suatu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dapat melaksanakan rutinitas kegiatan dengan tertib berjalan sebagaimana mestinya,” jelas Bupati Maryoto.

Bupati juga menjelaskan bahwa kondisi yang dimaksud itu tentunya membutuhkan usaha dan kerja keras yang lama dan terus menerus dengan melibatkan seluruh stakeholder, tidak hanya diserahkan seluruhnya pada aparat keamanan semata.

“Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengajak kepada seluruh komponen yang ada, terutama paguyuban pencak silat yang beranggotakan seluruh perguruan pencak silat yang ada di Kabupaten Tulungagung ini untuk menyatukan visi dan persepsi berkomitmen dengan membuat pernyataan sikap yang ditandatangani bersama oleh seluruh perguruan pencak silat untuk tidak akan melakukan kegiatan yang melanggar hukum, seperti halnya melaksanakan konvoi kendaraan, penyerangan kepada pihak perguruan lain dan berkomitmen membantu Polri untuk membangun dan bekerjasama secara sinergis dalam menjunjung serta menciptakan situasi dan kondisi Kamtibmas yang aman dan kondusif. Apabila terjadi suatu permasalahan yang muncul kepermukaan hendaklah dihadapi dan diselesesaikan secara tegas, cepat, cermat, waspada dan hati-hati dengan menggunakan saluran dan mekanisme yang ada,” himbau Maryoto.

Menurut Bupati Maryoto, Rapat koordinasi ini diadakan dengan tujuan lain adalah untuk menjaga persaudaraan atau perseduluran, karena pada hakekatnya kita semua adalah saudara walaupun berbeda perguruan silat.

“Beda perguruan boleh tetapi bermusuhan jangan” maka dari itu, kita jaga persaudaraan atau perseduluran ini dengan sebaik-baiknya tanpa ada rasa tersakiti dari pihak manapun,” jelas Bupati.

Orang nomer 1 di Tulungagung tersebut juga menegaskan bahwa apabila negara dalam keadaan darurat, saudara-saudara para pendekar silat ini merupakan garda terdepan dalam menjaga bangsa dan negara.

“Karena kita negara yang besar dan menjunjung tinggi persaudaraan, perseduluran untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI harga mati!,” tegas Maryoto Birowo.

Reporter : Budi Santoso

 

 

 

Bupati Tulungagung Sikapi Tragedi Pencak Silat di Awal Tahun 2023 dalam RAKOR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *