DPRD Kab. Blitar Tekankan Pembinaan Mental Dalam mengatasi Kemiskinan

0
BLITAR(OPTIMIS)  –  Persoalan yang harus segera diatasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar adalah kemiskinan.Akan tetapi  Sesuai target, angka kemiskinan di Bumi Penataran untuk tahun depan harusnya bisa mencapai 0 persen.Karena itulah DPRD Kabupaten Blitar menekankan salahsatu solusinya adalah  pembinaan mental masyarakat terutama yang hidupnya berada dibawah garis kemiskinan.DPRD Kabupaten Blitar mendorong  untuk terus memperbaruhi data kemiskinan yang valid. Selain itu, warga kurang mampu atau miskin juga harus diberikan pembinaan revolusi mental.
 
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Mujib menyatakan, kemiskinanmerupakan salah satu persoalan yang harus dituntaskan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar. Pemkab harus memiliki data yang valid, bukan hanya dari sisi jumlah, tetapi juga pengkategorian kelompok kemiskinan ”Kategori yang dimaksud adalah penduduk yang masih bisa diberdayakan dan yang memang sudah tidak bisa diberdayakan,” jelasnya, kemarin (19/7/2023).
 
Mujib menjelaskan, kelompok bisa diberdayakan adalah keluarga produktif tetapi tidak punya kemampuan pekerjaan. Seperti buruh yang hanya menunggu orang lain menggunakan jasa pekerjaanya dengan upah rendah. Tindakan yang harus dilakukan adalah mengedukasi pikiran dan mentalnya agar memiliki semangat hidup.Selain itu, lanjut dia, juga bisa diberikan dukungan bantuan dalam bentuk uang atau dalam bentuk lain. Bantuan tersebut harus disesuaikan dengan lingkungan keluarga tersebut tinggal.
 
“ Intinya mereka yang tergolong warga kurang mampu, diberikan pembinaan,” bebernya.Keluarga yang tidak berdaya ekonominya, jelas dia, timbul karena baberapa faktor. Diantaranya, perasaan malas dan kondisi kebangkrutan. Mereka harus dibina mentalnya dan diberi dukungan modal dengan bunga serendah-rendahnya atau bila perlu diberikan modal secara gratis. ”Sedangkan untuk yang disabilitas, didukung dengan pelatihan sesuai keadaan dan kemampuannya. Seperti pelatihan kewirausahaan dengan kerajinan tangan, desain digital dan lainnya. Itu hanya sedikit contoh dari begitu banyaknya persoalan kemiskinan,” terangnya.
 
Lanjut Mujib, bagi yang memang sudah tidak berdaya secara fisik atau warga lansia, pemerintah harus menjamin kelangsungan hidupnya melalui bantuan sosial (bansos). Termasuk ketika mereka mengalami sakit, pemerintah harus menggratiskan seluruh biaya pengobatan.Dalam menangani persoalan kemiskinan ekstrem ini, harus ada kolaborasi antara pemerintah desa dan kabupaten untuk bersama mencari solusi. Termasuk meningkatkan perhatian terhadap keluarga miskin. Maka itu, pemkab harus membuat rencana kerja pengentasan kemiskinan. dan bersinergi dengan pemerintah desa.Selanjutnya, dari data dan rencana kerja ditindaklanjuti dengan pelaksanakan kegiatan. Namun, terus memantau hasilnya sampai bisa berubah. “Yang awalnya kondisi miskin, lalu menjadi sejahtera. Bagi keluarga produktif artinya sehat fisik dan mental diberikan pendampingan motivasi agar bisa merubah pola-pola hidup menjadi lebih baik. Dengan cara seperti itu diharapkan pemerintah dapat menurunkan angka kemiskinan,” Pungkasnya.

Reporter : (Dwn/Muklas)



 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *