Gaungkan Potensi Seni Musik Patrol Melalui Festival

0

Gaungkan Potensi Seni Musik Patrol Melalui Festival

Pewarta : Nana.

PROBOLINGGO(OPTIMIS)
Gasebu Jati Kampung Seni mendadak ramai dengan musik patrol, karena area itu menjadi finish kegiatan festival musik se-Kecamatan Mayangan. Para peserta diberangkatkan dari start di Perumahan Blue Safir kemudian berjalan melewati sepanjang Jalan Sunan Kalijaga, Jumat malam (27/10).

Acara ini dibuka oleh Staf Ahli bidang pembangunan, ekonomi dan keuangan Slamet Suwantoro. Hadir pula Camat Mayangan Agus Dwiwantoro serta para lurah se Kecamatan Mayangan.

“Pemerintah Kota melalui kelurahan memberikan wadah bagi para pegiat seni, apalagi seni tradisonal musik patrol yang dikolaborasikan dengan berbagai alat musik lainnya menjadi musik etnic yang bagus. Saya mengapresiasi Kelurahan Jati yang menggelar acara ini, sehingga bisa ditunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh para seniman se-Kecamatan Mayangan,” ujarnya.

Slamet menyaksikan atraksi seluruh peserta di panggung utama. Dimulai tim seni patrol Artero, Joyo Lelono, Sekar Adiwarna, Lowo Ijo, Ar Ridho, Lare Kacong, Srikandi, Wacana, Armed dan Cokro Budoyo. Slamet juga berdecak kagum dengan semangat dan kekompakan para peserta. Bukan hanya kalangan remaja dan dewasa, anak-anak dan lansia juga bergembira gabung memainkan musik patrol yang didominasi dengan kentongan itu.

“Dengan lomba semacam ini menumbuhkan semangat kebersamaan, kekompakan antar warga. Kreasi masing- masing peserta dalam menciptakan lirik lagu dan pantun menjadi varitaif. Semoga semakin banyak para pegiat seni di kota ini,”imbuhnya.

Sementara itu penyelenggara event ini, Lurah Jati Dedy Ristantama sengaja memilih festival musik patrol karena di Kelurahan Jati banyak sekali para pegiat seni musik tradisional. Agar lebih semarak, maka event ini dibuka juga untuk semua pegiat seni yang ada di Kecamatan Mayangan. “Para UKM dilibatkan untuk meramaikan acara hiburan ini. Dengan begitu juga turut menggerakkan perekonomian warga,” ujar Dedy.

Para pendukung tim musik patrol juga begitu antusias memberikan semangat dan yel- yel kala tampil. Ketiga dewan juri, Ojan, Amin dan Imam pun berunding untuk menentukan pemenang. Mereka juga memberikan masukan serta evaluasi agar ke depan bisa lebih bagus saat mengikuti lomba serupa. Juara 1 diraih oleh tim musik patrol Wacana yang memperoleh uang tunai senilai Rp 5 juta, juara 2 diraih oleh Cokro Budoyo dengan hadiah uang tunai Rp 3 juta, juara 3 diraih oleh Armet dengan hadiah uang tunai Rp 2 juta dan juara 4 oleh Sekar Adiwarna dengan hadiah uang tunai Rp. 1 juta. (HMS)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *