Habib Hadi Berpesan, Jangan Sampai Tarian dan Budaya Khas Hanya Ditonton

0

Reporter : Nama.Habib Hadi Berpesan, Jangan Sampai Tarian dan Budaya Khas Hanya Ditonton

 

PROBOLINGGO(OPTIMIS) –
Sabtu (29/7) pagi, masyarakat berbondong-bondong mendatangi kantor Kelurahan Curahgrinting. Mereka hendak menyaksikan Festival Seni Budaya dan
yang digelar di halaman kantor yang beralamat di Jalan Citarum No. 1, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Giat itu sendiri menghadirkan penampilan epik kesenian dan budaya lokal, seperti Tabuh Lesung Roro Jonggrang yang dibawakan oleh 7 orang lansia, musik Kalimosodo, kereta kencana, Gambus Ibnu Sarkawi hingga tampilan kesenian Jaran Bodag. Tampilan-tampilan ini membuat masyarakat betah dan bertahan di sekitar panggung.

Tak terkecuali Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, yang turut serta hadir pada giat yang dimulai sekira pukul 7 pagi itu.

Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya untuk masyarakat Kelurahan Curah Grinting, yang telah mengadakan giat ini. Saya berharap masyarakat dapat terus menciptakan kebanggaan serta solidaritas antar sesama melalui kesenian lokal yang ada. Kesenian semacam ini harus terus ditampilkan dalam event-event di Kota Probolinggo,” katanya.

Habib Hadi menilai, giat ini sangat bagus dan harus dilestarikan. Apalagi turut pula didukung dengan kolaborasi para pelaku seni lokal di dalamnya. Termasuk peran serta para pemuda yang tak segan ambil bagian, di tengah gempuran era teknologi dewasa ini.

“Karena eranya teknologi, jangan sampai tarian dan budaya khas itu hanya bisa ditonton tanpa ada yang meneruskan,” tuturnya mengingatkan.
Tak hanya sekedar menyuguhkan tampilan seni, di momen akhir pekan kali ini, juga ada program Talkshow. Mengambil tema “Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Mensukseskan Program Pemerintah Kota Probolinggo Serta Menjaga Keamanan Kondusifitas pada Ajang Pemilu Tahun 2024 Sebagai Wujud Cinta Tanah Air, acara ini menghadirkan Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Bakesbangpol, Abdi Firdausi sebagai narasumber .

“Saya harap masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga keamanan Pemilu di wilayah (Kelurahan Curah Grinting) ini,” harapnya..

Pada kesempatan yang sama juga diserahkan bingkisan dan pesan dari perwakilan putra putri daerah untuk Ketua TP PKK Aminah Hadi, yang baru saja merayakan hari bertambahnya usia, kemarin (27/7).

Selain itu, ditampilkan pula seni pencak silat Ibnu Alwani, tampilan produk khas UMKM setempat dan giat Posbindu yang memberikan pelayanan pemeriksaan gula darah, tekanan darah, lingkar perut, tinggi badan, dan konsultasi dokter gratis. Serta door prize bagi 6 orang warga yang beruntung.

Sementara itu, Ketua Pokjamas Karya Mandiri Kelurahan Curahgrinting, Syamsudin, menyampaikan Festival Seni Budaya dan Talkshow Kelurahan Curah Grinting, dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan menghargai seni dan budaya yang diwariskan leluhur secara turun temurun. Selain itu, sebagai ajang promosi untuk menggiatkan kembali kegiatan seni, budaya, dan pariwisata di Kota Probolinggo.

Serta memberikan wawasan kepada masyarakat luas tentang pelaksanaan Pemilu,” ujar Syamsudin.

Festival Seni Budaya dan Talkshow Kelurahan Curah Grinting, turut dihadiri Camat Kanigaran Agus Riyanto, Ketua TP PKK Kecamatan Kanigaran Lucy Ariesta Agus Riyanto, Lurah Curah Grinting Gilang Ramadhan Liyadi beserta istri, Pelaku seni, Ketua RT/RW dan LPM setempat.(Nng)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *