Produk Pesantren Naik Kelas dalam Gelar Festival Semarak Santri Berdaya

0

Produk Pesantren Naik Kelas dalam Gelar Festival Semarak Santri Berdaya

Pewarta : Nanang.

PROBOLINGGO (OPTIMIS) –
Beberapa rangkaian acara dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 terus dilakukan oleh Pemkot Probolinggo. Setelah sebelumnya mengadakan gowes unik dengan peserta bersarung, nobar film “Jejak Langkah 2 Ulama”, Apel HSN, dan Probolinggo Bermunajat, Selasa Malam (24/10) dibuka Festival Semarak Santri Berdaya. Acara yang dikomandani Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan Kota Probolinggo itu diadakan di halaman depan Gedung Dekranasda.

Setidaknya ada 20 Pondok Pesantren yang ikut memamerkan produk mereka. Ponpes-Ponpes tersebut ialah Ponpes Al-Mansuri, Nurul Yaqin, Riyadlus Sholihin, Nurul Hidayah, Raudatul Mutaalimin Putra, Zainul Islah, An Nahdliyah, As-Shulthon, Raudatul Malikiyah, Miftahul Ulum Alsalafy, Raudatul Muttaqien, Azidan BZH, dan Fauzul Muklasin.

Sedianya acara tersebut direncanakan hanya diadakan selama tiga hari. Namun karena animo ponpes sangat tinggi, acara tersebut diadakan dalam waktu 6 hari. Fitriawati, Kepala DKUP mengatakan dalam laporannya bahwa banyak ponpes yang ingin terlibat dalam pertunjukan seni dan olahan UMKM-nya. “Selain sebagai media komunikasi tentang program pembangunan pemerintah, kegiatan ini juga menampung aspirasi dalam program ekonomi masyarakat dan sebagai pemberdayaan ekonomi santri,” jelas Kadis Fitri.

Sebelum membuka giat tersebut Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin didampingi oleh tim Forkopimda setempat menyusuri stand Gelar Produk UMKM peserta. Mereka mengagumi produk-produk hasil karya para santri yang dinilai kreatif.

Bagi Habib Hadi ditetapkannya Hari Santri Nasional pada tahun 2015 yang lalu ini bukan hanya semata-mata pengembangan pelajaran agama, tapi menunjukkan kiprah para santri itu sendiri. Sehingga bisa membuka peluang untuk para Ponpes yang tidak diperhatikan sebelumnya.

Pemerintah daerah pun melakukan inovasi-inovasi terhadap pondok pesantren. Seperti yang dilakukan oleh Pemprov Jatim dalam melahirkan OPOP (One Pesantren One Product).”

“Saya yakin ke depan OPOP ke depan tidak hanya melahirkan satu produk saja, tapi akan sangat banyak (produk) dan bisa bersaing dengan yang UMKM lainnya. Karena apa, karena SDM Ponpes ini banyak, yang mana Anak Ponpes ini tekun dan taat, dan mau diberikan arahan oleh gurunya. Sehingga Santri bukan hanya dibekali ilmu agama namun bekal ilmu apabila nanti terjun langsung dalam masyarakat bisa mengembangkan ilmu ekonominya dalam mengolah dan mengedukasi terhadap lingkungannya. Sehingga ini adalah suatu kebanggan bagi lembaga ponpes,” ujar Habib yang juga pengasuh Riyadlus Sholihin.

Selan itu, pria lulusan doktor tersebut berharap nantinya perekrutan ASN pun mencontoh TNI/Polri, karena pengahafal Al-Quran dengan mudahnya diterima, “Saya harap perekrutan ASN pun juga begitu, karena keberadaan para santri pun bisa ikut andil dalam memajukan Bangsa Indonesia ini,” jelasnya.

Pada malam itu juga digelar tanya jawab dengan Wali Kota dan Forkopimda. Dua orang Santri dan Santriwati pun mendapatkan kesempatan langsung menanyakan uneg-unegnya kepada Habib Hadi. Habib Hadi pun menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan Mindset Santri dan Pengembangan Produk UMKM di Kota Probolinggo.

Selain mengadakan Gelar Produk Unggulan Ponpes, selama enam hari kegiatan diisi oleh 24 peserta Pentas Seni Hiburan Islami. Seperti lomba Asmaul Husna bagi lembaga Raudhatul Athfal, lomba adzan se-MI Kota Probolinggo, dan lomba kaligrafi Ponpes Santri Usia 15-20 Tahun, serta mengadakan sosialisasi dan FGD dalam pengembangan sistem ekonomi pesantren.

75 UMKM Kota Probolinggo berhasil mendapatkan sertifikat Halal dan semalam diberikan secara simbolis kepada tiga perwakilan tersebut. Selain itu diterangkan oleh Kadis Fitri bahwa beberapa waktu lalu, Kota Probolinggo berhasil mendapat tiga besar dalam Lomba OPOP Awards yang diwakilkan oleh Ponpes Azidan BZH, bersanding dengan Ponpes Langitan Tuban, dan Ponpes Al-Yasini Pasuruan.Dyah Retno Purwanti, Perwakilan dariPonpes Azidan BZH mengatakan sangat berterimakasih kepada Pemkot Probolinggo yang mendukung di setiap program OPOP. “Lomba OPOP Award yang kemarin itu berkaitan dengan Koperasi. Alhamdulillah DKUP sangat membantu, kemarin kami diberi latihan untuk menyusun dan memperbaiki administrasi koperasi kami,” tandasnya.(TIM)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *