Rapat Koordinasi DPRD Kota Bersama OPD Dan Paguyupan Pedagang PasarTumpah 

0

 

KOTA BLITAR(OPTIMIS) – Raker Komisi II dan III DPRD Kota Blitar mengadakan rapat gabungan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Mitra Kerja dengan agenda koordinasi dan konsultasi terkait tindak lanjut Pasar Tumpah Jalan Angrek Kota Blitar.

Rapat kerja gabungan yang dilaksanakan, Selasa (28/05/2024) di Graha Paripurna DPRD Kota Blitar tersebut, dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganan Kota Blitar, Kepala Dinas Perhubungan, Kasat Pol PP, dan Polres Blitar Kota, serta Ketua Paguyuban Pasar Tumpah Jalan Anggrek.

Dalam rapat kerja gabungan tersebut disepakati bahwa paguyuban Pasar Tumpah Jalan Anggrek mengambil keputusan untuk memaksimalkan tempat yang berada di sisi Timur Pasar Templek Kota Blitar.

“Teman-teman pedagang intinya akan memaksimalkan tempat yang ada di sisi Timur. Namun kedepannya teman-teman pedagang meminta untuk dilakukan penataan dan penertiban terkait arus lalu lintas lebih optimal,” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waluyo.

Sebelumnya, Komisi II telah memberikan tiga opsi yang ditawarkan kepada para pedagang Pasar Tumpah.

Pertama di sisi Timur Pasar Templek, kedua menempati lapak-lapak yang kosong sekitar 160 lapak. Dan yang ketiga di Pasar Dimoro eks Pedagang Mastrip.

Terkait opsi ketiga tersebut, para pedagang Pasar Tumpah masih butuh waktu. Mereka memilih opsi tetap berjualan di sisi Timur Pasar Templek.

 

 

“Jadi tiga opsi yang kemarin Komisi II sudah disimpulkan, ternyata sama teman-teman pedagang Pasar Tumpah ini, masih punya waktu dan memilih opsi untuk tetap berdagang di sisi Timur. Jadi Alhamdulillah sudah terpecahkan masalah Pasar Tumpah,” tandas Yohan Tri Waluyo.

Sementara Ketua Paguyuban Pasar Tumpah Lukman Hakim mengatakan, para pedagang Pasar Tumpah memilih lokasi di sisi Timur Pasar Templek (Jalan Kacapiring). Meski dinilai kurang strategis dan tidak mampu menampung semua pedagang.

Karena dua lokasi yang ditawarkan kepada para pedagang yaitu Pasar Legi Blitar dan lapak eks pedagang Mastrip di Pasar Dimoro, dinilai tidak masuk akal dan justru akan menimbulkan permasalahan baru.

“Di Pasar Legi nanti akan lebih sulit, karena dirasa tidak akan cukup menampung semua pedagang Pasar Tumpah. Selain itu, akan timbul konflik dengan pedagang yang lebih dulu menempati Pasar Legi,” kata Lukman Hakim.

Sementara pedagang di lokasi eks jalan Mastrip di Pasar Dimoro, tidak semua pedagang mau direlokasi di pasar tersebut.

Sehingga paguyuban mengambil sikap tidak mau direlokasi ke lapak eks Mastrip di Pasar Dimoro maupun di Pasar Legi.

“Teman-teman pedagang ada yang tidak mau berpindah ke eks pedagang Mastrip.Jadi belum satu suara, maka kami putuskan untuk tetap di lokasi sisi Timur Pasar Templek,” pungkasnya.

Reporter : (Dwn/Muklas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *