Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Kota Probolinggo

0

Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur
Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Kota Probolinggo

Reporter : Nanang.

PROBOLINGGO(OPTIMIS)
Sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu (8/10) Bendera Pataka Jer Basuki Mawa Beya yang dikirab secara estafet ke 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, tiba di Kantor Wali Kota Probolinggo.

Sebelumnya, Kirab Pataka diberangkatkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (24/09) pagi di Gedung Negara Grahadi. Selama 18 hari, bendera lambang Provinsi Jawa Timur itu melintasi daerah di Jawa Timur hingga kembali lagi ke Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Bendera Pataka Jer Basuki Mawa Beya diserahkan secara estafet kepada Sekda Kota Probolinggo, drg. Ninik Ira Wibawati oleh Tim Kirab Satpol PP Kabupaten Probolinggo, selanjutnya akan dikawal menuju Kota dan Kabupaten Pasuruan besok pagi, Senin (9/10).

Dalam upacara penyambutan Kirab Pataka tersebut juga dibacakan Ripta Prasasti oleh Sekda drg. Ninik Ira Wibawati. Yaitu prasasti yang ditulis di atas daun lontar berisi narasi singkat Gubernur Jawa Timur yang mengandung pesan bahwa sinergitas, kolaborasi dan kerjasama adalah kunci keberhasilan pembangunan menuju kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Kirab Bendera Pataka Jer Basuki Mawa Beya dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur ini berlangsung mulai tanggal 24 September – 11 Oktober 2023. Tujuannya adalah untuk membangun sinergitas dan kolaborasi antar kabupaten/kota se-Jawa Timur. Hal ini sesuai dengan tema Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jawa Timur, yaitu “Optimis Jatim Bangkit, Terus Melaju”.

“Kirab Pataka ini menunjukkan bahwa kita saling menjaga kebersamaan sebagai suatu keluarga besar, yaitu Jawa Timur. Dengan optimisme kita dapat meningkatkan sinergitas, kolaborasi dan kerjasama yang baik di antara kabupaten/kota di Jawa Timur dalam membangun Jawa Timur bangkit”, jelas Sekda Ninik saat ditemui usai upacara.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Satpol PP Damkar Kota Probolinggo, Pujo Agung Satrio bahwa Kirab Pataka yang dilaksanakan secara estafet ini dimaknai sebagai komitmen bersama untuk membangkitkan seluruh sektor pembangunan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat Jawa Timur, khususnya Kota Probolinggo.

“Mudah-mudahan Jawa Timur semakin optimis, semakin bangkit untuk memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Timur”, harapnya.

Bendera yang dikirab oleh personil yang terdiri dari Satpol PP dan Linmas sejumlah 20 – 30 orang itu juga membawa Bendera Merah Putih, Pataka Jer Basuki Mawa Beya, Pataka Satian Polisi Pamong Praja-Praja Wibawa, Pataka Satuan Perlindungan Masyarakat-Linmas, Pataka Satuan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan-Yudha Brama Jaya, serta Bendera Logo Gempur Rokok Ilegal.

Hadir dalam upacara penyambutan Kirab Pataka tersebut anggota forkopimda, para asisten dan staf ahli, serta segenap kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. (NN)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *