TWSL Kota Probolinggo Berhasil Tangkarkan Burung Kakaktua jambul kuning.
TWSL Kota Probolinggo Berhasil Tangkarkan Burung Kakaktua jambul kuning.
Pewarta : Nanang.
MAYANGAN (OPTIMIS)
Melati, itulah nama yang diberikan oleh Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin untuk burung Kakatua jambul kuning hasil penangkaran Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo. Nama itu sengaja diberikan lantaran warna bulunya yang putih bersih. Juga untuk menandai sebuah acara yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat berjudul “Ngobras”. Yakni, “Ngobrol Santai Komunitas Pecinta Satwa bersama Bapak Wali Kota”. Sekaligus merayakan World Animal Day atau Hari Hewan Sedunia yang diperingati pada hari itu, Rabu (4/10) malam.
Ada beberapa komunitas pecinta satwa yang hadir malam itu. Mereka gayeng berkumpul dan berdiskusi bersama wali kota di angkringan depan lokasi TWSL sambil menikmati aneka kuliner khas ala warung kopi. Tampak beberapa koleksi satwa peliharaan juga dibawa serta, antara lain iguana dan kadal gecko alias tokek.
Kepala DLH, Retno Wandansari buka agenda tersebut dengan menyapa para anggota komunitas. ”Di sini ada komunitas apa saja ya?, musang ya, kemudian komunitas iguana ada?, komunitas ular ada?, terus apa lagi, burung, sugar glider ya,” sapa Retno.
Kemudian satu per satu para perwakilan anggota komunitas memperkenalkan diri serta menyampaikan keinginan mereka kepada wali kota. Seperti yang dikatakan oleh Firdaus dari komunitas Bromo alias Barisan Owner Musang Probolinggo yang merencanakan untuk mengadakan kontes musang nasional sekaligus mempromosikan Kota Probolinggo. “Niat saya adalah tahun depan Insya Allah kalau Allah memberi rida akan saya datangkan lagi orang-orang seluruh Indonesia terus kita mengenalkan kita sendiri, Kota Probolinggo, wisatanya, kulinernya jadi itu plus nya untuk kita,” terang Firdaus yang menginformasikan bahwa komunitasnya telah berhasil menangkarkan 300 ekor musang sejak tahun 2018.
Ada lagi dari Animal Lovers Probolinggo. Mewakili komunitasnya, Hari Cahyono meminta kepada wali kota untuk turut melibatkan para pecinta hewan dalam kegiatan-kegiatan di Pemerintah Kota Probolinggo. “Agar kami bisa bekerja sama kepada Pemerintah Kota Probolinggo untuk bisa mengisi acara-acara Bapak Wali Kota Probolinggo seperti Hadipro, Semipro dan lain-lain sebagainya,” kata Hari.
Masukan dan permintaan yang disampaikan oleh para anggota komunitas disambut baik oleh wali kota. Bahkan Habib Hadi juga mengaku siap untuk berkolaborasi bersama. “Kita ayo kolaborasi dengan TWSL ini, mungkin punya jaringan ke sana, ayo kita kolaborasikan, tentunya ini untuk edukasi, pemahaman kita semuanya,” jelas wali kota.
Terkait permintaan partisipasi komunitas dalam acara pemkot, wali kota menawarkan agenda akhir tahun untuk bisa dikerjasamakan. “Ini akan ada acara di bulan Desember, silahkan kalau mau ikut gabung di situ, Desember itu akan ada acara, juga acaranya hampir sama kayak Hadipro kemarin, Desember ini ada banyak acara, cuma yang saya sampaikan hanya satu saja yaitu refleksi, itu silahkan kalau mau ada kolaborasi,” pesan Habib Hadi yang saat itu juga menyempatkan bermain dengan satwa iguana.
Setelah itu, acara Ngobras dilanjutkan dengan sesi bincang-bincang bersama perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah 6 Kota Probolinggo mengenai pengurusan ijin konservasi hewan dilindungi. Turut mendampingi wali kota di antaranya, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, para staf ahli, asisten dan kepala perangkat daerah terkait.(tim)