Meriahkan Kota Probolinggo, Kedatangan Salma Disambut Meriah Para Penggemarnya

0

Meriahkan Kota Probolinggo, Kedatangan Salma Disambut Meriah Para Penggemarnya

 

Reporter : Nanang

PROBOLINGGO(OPTIMIS) –
Ribuan orang memadati Alun-Alun Kota Probolinggo pada acara Talkshow on The Street – Meet and Greet Salma Indonesian Idol, Minggu pagi (11/6). Dipilihnya Alun-Alun Kota Probolinggo sebagai tempat giat tersebut agar warga dan Salmine (fanbase Salma) dapat bertemu dan bersapa langsung dengan idolanya, Salma. Bukan hanya dari Kota Probolinggo, Salmine yang datang juga dari luar kota seperti Surabaya, Gresik, Bondowoso, Lumajang, Pasuruan, Malang bahkan Banyuwangi.

Habib Hadi Zainal Abidin yang hadir bersama keluarga didampingi oleh jajaran Kepala Daerah dan beberapa anggota DPRD Kota Probolinggo mengucapkan syukurnya karena Salma bisa pulang kampung dan menyapa para pendukungnya di Kota Probolinggo, “Alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan sehingga bisa bersilaturahmi. Kita kedatangan Salma yang pulang kampung, kita sambut bersama yang mana kita sudah perjuangkan, kita berdoa dan ikhtiar. Alhamdulillah meraih apa yang diimpikan. Buat Salma terus bersinar, buat keluarga terus men-support, dan menjadi kebanggan Kota Probolinggo dan menjadi inspirasi bagi pemuda pemudi yang ada disini, saya yakin semua pasti bisa berprestasi asal ada kemauan.,” ucap Habib Hadi.

Salma yang hadir bersama kedua orang tuanya juga mengucapkan prolognya. Dirinya bersyukur bisa pulang kampung dan bertemu dengan orang-orang yang mendukungnya selama berkompetisi di ajang Indonesian Idol tersebut, “alhamdulillah terimakasih untuk semua vote-votenya, dukungannya, dan doanya. Dan ya, akhirnya saya pulang dalam keadaan sehat dan berprestasi, apa yang dicita-citakan semua tercapai dan saya akui ini berkat masyarakat Kota Probolinggo dan Bapak Wali Kota, serta temen-temen Salmine,” senangnya.

Gadis kelahiran Februari 2002 itu juga bercerita tentang pengalamannya selama lima bulan masa karantina di Jakarta. Dan yang paling dirindukan olehnya selain keluarga adalah rujak erok-erok yang merupakan makanan khas Probolinggo.

Banyak momen unik yang ditangkap dalam acara pagi itu, salah satunya apresiasi para Salmine kepada Wali Kota Probolinggo beserta istri. Mereka menobatkan pasangan ini sebagai Bapak dan Ibu Salmine.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Wali Kota Probolinggo beserta Ibu Aminah Hadi karena sudah membantu kita para Salmine dari awal audisi sampai jadi juara,” ungkap Wulan, Penanggung Jawab Salmine wilayah Kota Probolinggo.

Begitu juga momen haru ketika Habib Hadi dan Salma menyapa salah satu pengagum Salma yang berkebutuhan khusus, yaitu Alman.

Pada kesempatan itu Salma membawakan dua lagu, yaitu Tak Segampang Itu dari Anggi Marito dan Menghargai Kata Rindu. Acara tersebut disiarkan langsung di media sosial Handal Edukasi dan salmine.probolinggo.(tim)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *