Bupati Maryoto Penuhi Janji Perbaiki Jalan Rusak Jelang Idul Fitri 1444 H
Bupati Maryoto saat Meninjau Langsung Lokasi Perbaikan Jalan Rusak
TULUNGAGUNG (OPTIMIS) – Perbaikan terhadap infrastruktur jalan rusak di Kabupaten Tulungagung mulai dilakukan di berbagai wilayah. Sebagian kegiatan pembangunan telah memasuki proses lelang tender. Jika diakumulasikan, sepanjang 25 kilometer (km) pembangunan infrastruktur jalan dilakukan pada tahun ini.
Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo, MM., menjelaskan, adanya anomali musim serta curah hujan yang tinggi di Kota Marmer berakibat infrastruktur jalan rusak berat. Hal itu menjadi tanggung jawab Pemkab Tulungagung untuk melakukan langkah perbaikan. Beberapa kerusakan yang terjadi juga sudah mulai dikerjakan pada bulan April ini.
“Namanya aspal pasti musuhnya adalah air (hujan), makanya saya berharap masyarakat bisa mengarahkan air agar tidak ke aspal,” katanya.
Dia melanjutkan, proses pekerjaan sudah mulai dilakukan dan sebagian kegiatan juga sedang dalam masa lelang. Pada tahun ini, total pembangunan jalan rusak sepanjang 25 km tersebar di seluruh Kabupaten Tulungagung.
Tidak hanya di bagian utara Tulungagung, tetapi juga Tulungagung bagian selatan yang kerusakannya parah akibat curah hujan tinggi sampai banjir ancar yang terjadi.
“Di ruas selatan ada pembangunan jalan di Desa Tanggulturus dan Tanggulwelahan, Kecamatan Besuki, serta ada juga wilayah lainnya,” katanya.
Setidaknya, pembangunan yang dilakukan bisa mengurai prasarana infrastruktur jalan di Tulungagung yang mengalami kerusakan. Bertepatan sekitar sepekan lagi memasuki Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Pada momen tersebut, kebiasaan masyarakat Tulungagung adalah berkunjung ke kerabat maupun sanak saudara.
“Nanti pada saat Lebaran seharusnya mobilitas masyarakat menjadi lancar dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan,” jelasnya.
Jumat (14/4/2023) lalu, orang nomor satu di lingkup Pemkab Tulungagung itu juga meninjau salah satu pembangunan infrastruktur jalan yang dilaksanakan. Tepatnya di Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru. Di sana, pembangunan jalan sepanjang 1 km dengan kontruksi hotmix. Jalan tersebut merupakan penghubung antardesa dalam satu wilayah kecamatan atau jalan kolektor sekunder.
“Biasanya juga dijadikan jalan alternatif pengalihan arus apabila terjadi kemacetan pada simpang tiga utara jembatan Ngujang. Seperti yang diketahui, simpang tiga Ngujang setiap tahun baru maupun hari raya selalu terjadi kemacetan yang luar biasa,” tutupnya.
Dengan jalan Desa Pinggirsari yang dibangun, maka bisa dijadikan jalan alternatif lain masyarakat dari arah Kediri yang hendak menuju Kecamatan Ngunut, Kabupaten Blitar, dan sebagainya.
