Pawai Budaya Hadipro ke-664 Tahun 2023, Ajang Representasi Kearifan Budaya Lokal

0

Pawai Budaya Hadipro ke-664 Tahun 2023, Ajang Representasi Kearifan Budaya Lokalisasi

Pewarta : Nanang

PROBOLINGGO,OPTIMIS) –
Kota Probolinggo memiliki kekayaan Budaya yang beraneka ragam berbagai tradisi dan kebudayaan. ada di Kota Probolinggo. Hal ini terekam dalam rangkaian peringatan hari jadi Kota Probolinggo (Hadipro) ke- 664, Pemerintah Kota Probolinggo menggelar kegiatan pawai budaya, Sabtu (9/9/2023) malam.
Pawai budaya dalam rangka Hadipro 664 th 2023 diselenggarakan malam hari dan panitia penyelengara pemberangkatan peserta pertama dari halaman Kantor pemerintah kota tepat jam 18.00 wib dan suasana di pemberangkatan suasana ramai sekali. dan peserta pawai dan warga tertip dan pawai berjalan tertip, aman dan kondusip

Waktu telah menunjukkan pukul 02.00 WIB dini hari, antusiasme warga Kota Probolinggo dalam menyaksikan Pawai tetap tinggi. Ribuan orang yang terdiri dari orang dewasa bahkan anak-anak pun bertahan hingga kontingen terakhir lewat. Penonton pun terlihat sejak Sabtu (9/9) siang, begitu juga dengan para pedagang. Padahal acara tersebut dimulai pukul 18.00 WIB.

Pawai budaya kali ini digelar tidak seperti hari biasanya,hari ini digelar pada malam hari serta menyajikan seni budaya lokal yang menakjubkan.

Pawai budaya yang digelar di hari ke 9 rangkaian Hadipro ke 664 ini sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kota Probolinggo dan sekitarnya. Penonton yang hadir terpantau memenuhi pinggiran jalan rute pawai, dan terhibur dengan penampilan setiap kontingen.

Tidak seperti tahun sebelumnya, panitia mengembalikan rute pawai seperti 2 tahun lalu. Yaitu start dari depan Kantor Wali Kota Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman, lalu ke arah timur, hingga simpang empat, dan belok ke utara menuju Jalan Gatot Subroto. Dari Gatot Subroto, berbelok ke kiri jalan Ahmad Yani. Peserta selanjutnya finish di alun-alun setempat.

Secara spesial Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin bersama sang istri Aminah Hadi Zainal Abidin pada malam itu mengenakan pakaian yang sarat dengan budaya. Pakaian dari provinsi Aceh menjadi pilihan orang nomor 1 di Kota Probolinggo itu. Beberapa forkopimda dan undangan yang hadir juga turut berpakaian baju adat dari beberapa daerah.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin pun mengapresiasi antusiasme warga yang begitu luar bisa terlibat dalam Pawai Budaya HadiPro 2023. “Saya sangat terkesan dengan antusias warga. Banyak dari masyarakat, RT, RW mengeluarkan budaya kearifan lokal. Inilah bentuk kekeluargaan dan kebersamaan. Ini sangat membanggakan,” ujarnya saat ditemui disela-sela kegiatan pawai budaya pada Sabtu malam.

Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu mengatakan pawai budaya yang digelar pertama pada malam hari ini merupakan representasi dari kearifan lokal, yaitu budaya pendalungan yang terdiri dari Etnis Jawa, Arab, Madura, dan Tionghoa.

“Pawai budaya (Hadipro) ini semuanya tampil turut memeriahkan perayaan hari jadi Kota Probolinggo. Kebersamaan ini harus kita tunjukkan dengan keanekaragaman yang ada ini bisa mempererat tali silahturahmi dan komitmen kita untuk saling menghargai dan mendukung satu sama lain,” tambahnya.

Diketahui, pawai tersebut diikuti sekitar 84 peserta. Pada seremonial pembukaan pawai budaya ditampilkan beberapa hiburan pra-acara seperti tari kolosal Nusantara dari siswa siswi pelajar SMP di Kota Probolinggo. Tari Gebyar Mendalung dari sanggar tari Bayu kencana.

Pawai budaya tersebut juga menampilkan kontingen dari perwakilan daerah tetangga. Kabupaten Probolinggo dengan parade Bajrajina Paramita Pura. Ada pula Drum Band Pusdik Arhanud Malang.Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Kanigaran Elwis Nur Aini mengaku senang dan terhibur dapat melihat pawai budaya. “Senang ya pastinya, meskipun digelar malam hari. Penontonnya tertib, kami diminta duduk dalam menyaksikan pawai. Harapannya semoga tahun depan digelar lebih keren lagi,” ungkapnya.

Respon masyarakat juga ramai mengisi kolom komentar dari akun media Pemerintah Kota Probolinggo. Seperti yang terselip dari akun @Ajialamsyah303. Dalam kolom kometarnya ia mengapresiasi gelaran pawai budaya pada malam hari dan sedikit memberikan masukkan atas gelaran pawai budaya.

Bukan hanya penonton yang melihat langsung di sepanjang rute, event tahunan tersebut juga dapat dinikmati melalui live streaming kanal medsos Pemerintah Kota Probolinggo. Yakni facebook Pemerintah Kota Probolinggo maupun Instagram @probolinggoimpressive. “.(tim)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *