Rampung Larut Malam, Antusiasme Penonton di Pawai Budaya HadiPro Tetap Tinggi

0

Rampung Larut Malam, Antusiasme Penonton di Pawai Budaya HadiPro Tetap Tinggi

Pewarta : Nana.
PROBOLINGGO (OPTIMIS) –

Sekalipun waktu telah menunjukkan pukul 02.00 WIB dini hari, antusiasme warga Kota Probolinggo dalam menyaksikan Pawai Budaya tetap tinggi. Ribuan orang yang terdiri dari orang dewasa bahkan anak-anak pun bertahan hingga kontingen terakhir lewat. Penonton pun terlihat sejak Sabtu (9/9) siang, begitu juga dengan para pedagang. Padahal acara tersebut dimulai pukul 18.00 WIB.

Ya, Pawai Budaya 2023 baru pertama kalinya diselenggarakan malam hari dan menampilkan 68 kontingen. Yang terkadang, satu kontingen berisi beberapa peserta.

Kondisi penonton pun tetap tertib meski berjubel. Mereka tetap menyaksikan parade peserta dengan duduk tertib. Di sepanjang rute yang dilalui probolinggokota.go.id, penonton. telah menyiapkan alas untuk duduk dan tidak berdesakan berdiri. Alhasil anak-anak pun menikmatinya.

Seperti yang dikatakan oleh Sofia – siswi SMA tersebut yang mengaku tidak menyiapkan apa-apa, “Tadi dari rumah ya ga bawa apa-apa, cuman di sini banyak pedagang yang menjual alas duduk. Tadi juga dihimbau untuk duduk saja, jadi sekalian beli alasnya. Sambil nyemil makanan,” ucap perempuan yang datang bersama kawannya tersebut.

Lain halnya dengan Ibu Arini, yang datang bersama cucu tersayang, beliau ingin melihat penampilan anaknya. “Iya ini mamanya anak-anak tampil, jadi saya ngajak mereka sekalian liat peserta yang lain, bagus-bagus semua, jadi betah meskipun sudah jam segini. Untung malem minggu ya, jadi besok masih ada waktu istirahat,” jelasnya masih semangat.

Selain para penonton yang masih semangat, begitu pula para penjaja makanan dan pedagan lainnya di sekitar lokasi yang meraup banyak pembeli.

“Sudah dari tadi jam 3 sore saya jualan disini, alhamdulillah banget, ramai, sampai kewalahan. Terimakasih Habib Hadi ngadain acara ini. Semoga Kota Probolinggo semakin maju dan berkah. Aamiin,” ungkap Misnarti yang menjual aneka gorengan dan minuman di depan tugu 0 kilometer ini.

Misnarti menjelaskan bahwa dirinya dibantu suami berjualan di tengah daerah persiapan Pawai tersebut untuk menambah penghasilan. Namun tidak terduga dagangannya hampir habis terjual.

Bukan hanya penonton yang melihat langsung di sepanjang rute, event tahunan tersebut juga dapat dinikmati melalui live streaming kanal medsos Pemerintah Kota Probolinggo. Yakni facebook Pemerintah Kota

Probolinggo maupun Instagram @probolinggoimpressive. Terpantau 1.000 orang menyaksikan siaran tersebut. Dari kolom komentar diketahui, mereka mengapresiasi kinerja Pemkot Probolinggo dalam menyelenggarakan Pawai Budaya tersebut. (tim)

Ponpes Zaha Genggong Gelar Malam Puncak Lailatul Qiro’ah Probolinggo(Optimis.com.id)– Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo menggelar malam puncak Lailatul Qiro’ah dalam rangka memperingati haul almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty pada Minggu (9/3/2025) malam. Lailatul Qiro’ah yang diikuti oleh ribuan umat muslimin dan muslimat ini dimeriahkan oleh penampilan qori’ terbaik internasional Ustadz H. Abdullah Fikri dari Jawa Barat, qori’ terbaik Jawa Timur Ustadz Mahfud Abdul Aziz dari Lumajang dan qori’ah terbaik Jawa Timur Ustadzah Lailatul Mubarokah dari Gresik. Selain itu, acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Imam Hambali dari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Forkopimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Ketua Umum MUI Jawa Timur dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong beserta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, sejumlah alim ulama serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Malam puncak Lailatul Qiro’ah ini juga digelar Gerakan Ngaji untuk Sang Guru. Kegiatan ini meliputi khataman Al-Qur’an sebanyak 90 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 914.482 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 3.560.620 kali. Kegiatan ini diawali dengan penampilan pemenang Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) tahun 2025. Untuk kategori umum oleh Al Metro Klenang Banyuanyar dan kategori pelajar oleh SMP Imamul Hasan Tegalwatu Kecamatan Tiris. Penampilan mereka menambah semarak acara dan menunjukkan kreativitas generasi muda dalam mengemas pesan-pesan religi melalui musik. Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan piagam kepada santri takhassus dan hadiah kepada para pemenang Festival MPS 2025. Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memberikan cinderamata kepada beberapa tokoh penting. Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan pentingnya memaknai Al-Qur’an bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai tuntunan hidup. Oleh karena itu para santri dan masyarakat diajak untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an agar dapat menjadi pedoman dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. “Sangat penting untuk menanamkan pendidikan agama dalam rangka membentuk akhlak generasi muda. Pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung madrasah diniyah serta guru ngaji,” katanya. Gus Haris juga menekankan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an harus dimiliki oleh setiap siswa muslim tanpa terkecuali. Hal ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam urusan pendidikan di Kabupaten Probolinggo. “Saya berharap dengan adanya perhatian khusus terhadap pendidikan agama, akhlak generasi muda dapat terbentuk dengan baik, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” terangnya. Lebih lanjut Gus Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Timur. “Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ulama, pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan, termasuk kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan potensi alam dan masyarakat yang dimiliki Kabupaten Probolinggo kita optimis Kabupaten Probolinggo dapat mencapai kemajuan yang signifikan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris juga menceritakan kisah hidup dari almarhumah Al-Arifah Billah Nyai Hj. Imami Hafshawaty yang dikenal sangat sabar sekali sehingga bisa menjadi contoh dalam kehidupan baik dalam keluarga maupun bermasyarakat. (Nnk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *